Every one of you will attain fullness in the end. You are at present at a particular stage, as a result of the activities engaged in during your previous lives and the feelings you entertained in the past. The future is being built at present by the activities you are engaging in now and the feelings that urge and shape them. A scholar might write elaborate commentaries on the Gita. But as a result of all that study, if in his character, behaviour and conduct, he does not prove that the Gita has soaked into him, all that punditry is but a burden he is carrying around. So, never treat the learning you derive as so much fodder for the brain. It must be sublimated into Ananda (bliss) for you. Envy, pompousness, egoism — such evil traits have to be driven out of you.
Masing-masing dari kalian, pada akhirnya akan mencapai kesempurnaan. Saat ini, engkau sedang berada pada tahapan tertentu, sebagai akibat dari perbuatan yang telah engkau lakukan pada kehidupan sebelumnya. Masa depanmu sedang dibangun saat ini dengan perbuatan-perbuatanmu saat ini. Seorang terpelajar bisa menguraikan Gita dengan terperinci. Tetapi sebagai hasil dari semua pembelajaran tersebut, jika dalam perilaku, karakter, dan tindakan, dia tidak membuktikan bahwa Gita telah meresap ke dalam dirinya, semua kualitas terpelajar tersebut tidak lain hanyalah sebagai beban yang dibawanya kemana-mana. Jadi, jangan pernah memperlakukan pelajaran yang engkau terima hanya sebagai makanan untuk otak. Itu harus disublimasikan ke dalam Ananda (kebahagiaan) untukmu. Iri hati, kesombongan (tinggi hati), egoisme – semua sifat-sifat buruk tersebut harus diusir dari dalam dirimu.
-BABA
No comments:
Post a Comment