Let the mind run wherever it likes; just be careful not to follow it, seeking to discover where it is going! It will then wander about for some time as the fancy takes it. Soon, getting tired and exhausted, it will come back to you in the end! It is like a little child that knows nothing. Since the mother is following it and calling it back, it gets courage and confidence to run forward in any direction, but if the mother does not run behind the child and instead retraces her steps quietly, the child too, of its own accord, will run back to the mother! Carry on with the remembrance and meditation of the Divine Name and Form that you like best, in the manner you are accustomed to. In this way, you will acquire one-pointedness (Ekagratha); you will realise your heart’s desire.
Biarlah pikiran bergerak kemanapun yang ia suka, hanya berhati-hatilah untuk tidak mengikutinya, berusahalah untuk menemukan kemana ia pergi! Pikiran kemudian akan berkhayal mengembara dalam beberapa saat. Segera, setelah merasa lelah, pada akhirnya ia akan datang kembali padamu! Hal ini dapat diibaratkan seperti anak kecil yang tidak tahu apa-apa. Karena si ibu mengikutinya dan memanggilnya kembali, ia mendapatkan keberanian dan keyakinan untuk bergerak ke segala arah, tetapi jika si ibu tidak berjalan di belakang sang anak dan sebagai gantinya mengikuti jejaknya dengan sangat pelan, anak itu juga, atas kemauannya sendiri, akan lari kembali pada sang ibu! Dengan mengingat Tuhan dan meditasi pada Nama dan Wujud Tuhan yang engkau sukai, maka engkau akan menjadi terbiasa untuk melakukannya. Dengan cara ini, engkau akan mendapatkan satu-kemanunggalan (Ekagratha); engkau akan menyadari keinginan hatimu.
-BABA
No comments:
Post a Comment