In the Treta age, vanaras (monkeys) were made to act and talk like naras (humans). In the Dwapara age, nara (human) was transformed into Narayana (God) by the grace of Narayana. In the Kali age (the era we are in now), the declaration is made that the nara is Narayana Himself! The space in the pot and the space in the monastery are identical with the vast space in the sky; only the disguises of the pot and monastery keep up the illusion of separateness. The senses are the villains; they instill the delusion that you are the body. Curb them as the bull is curbed by the nose ring, the horse by the bit in the mouth, and the elephant by the goad. First self, then help. Improve yourself, teach yourself, reconstruct yourself. Then proceed to solve the problems of others. This reconstruction is quite easy, provided you inquire calmly into your own personality - “Am I the body or the senses or the mind or the intellect,” and so on.
Pada zaman Treta yuga, para kera (vanara) diciptakan dapat berbuat dan berbicara seperti halnya manusia (nara). Pada zaman Dwapara yuga, manusia (nara) diubah menjadi Narayana (Tuhan) dengan karunia dari Narayana. Pada zaman Kali yuga (zaman saat sekarang), pernyataan telah dibuat bahwa manusia (nara) adalah Narayana sendiri! Ruang yang ada dalam periuk dan ruang yang ada dalam biara adalah sama dengan ruang luas di langit; hanya penyamaran dari periuk dan biara yang tetap mempertahankan khayalan keterpisahan. Indera adalah jahat; indera menanamkan khayalan bahwa engkau adalah badan jasmani. Kendalikan indera seperti seekor kerbau yang dikekang dengan cincin di hidungnya, kuda dikekang dengan kekang di mulut, dan gajah dikekang dengan tongkat. Pertama adalah diri sendiri, kemudian membantu. Tingkatkan dirimu sendiri, ajarkan dirimu sendiri, memugar kembali dirimu sendiri. Kemudian lanjutkan untuk memecahkan masalah orang lain. Rekonstruksi ini cukup mudah, asalkan engkau bertanya dengan tenang pada kepribadianmu sendiri - “Apakah saya adalah badan ini atau indera atau pikiran atau intelek,” dan sebagainya. (Divine Discourse, Oct 26, 1963)
-BABA
No comments:
Post a Comment