Just as you prescribe minimum qualifications for every profession, the minimum qualification for Grace is surrender of egoism, control over senses and regulated food and recreation (Aahara and vihara). An individual is made or marred by the company one keeps. A bad natured individual who falls into good company is able to shed their evil quickly and shine forth in virtue. However, a good individual falling into evil company is overcome by the subtle influence and slides down into evil. The lesser is overpowered by the greater. A drop of sour curd transforms milk by curdling it, separating the butter and turning it into whey. Sacred books are equally valuable for this transmuting process, but it is not enough if you merely read, memorise or recite them. They must be understood, reflected upon, and the lessons learnt or inferred must be applied into daily practice.
Sama halnya ketika engkau merumuskan kualifikasi minimum untuk setiap pekerjaan, kualifikasi minimum untuk rahmat Tuhan adalah menyerahkan ego, pengendalian indera, dan mengatur makanan dan rekreasi (Aahara dan vihara). Seorang individu dibuat atau dirusak oleh pergaulan yang diikutinya. Seseorang yang tidak baik yang bergabung dalam pergaulan yang baik akan mampu untuk melepaskan sifat buruknya dengan cepat dan bersinar seterusnya dalam kemuliaan. Bagaimanapun juga, seseorang yang baik yang bergabung dalam pergaulan yang tidak baik akan dipengaruhi oleh pengaruh halus dan jatuh dalam kejahatan. Yang lebih rendah dikuasai oleh yang lebih besar. Satu tetes dadih asam merubah susu dengan mengentalkannya, memisahkan mentega dan merubahnya menjadi air dadih. Buku-buku suci adalah sama nilainya untuk proses perubahan ini, namun ini tidaklah cukup jika engkau hanya membaca, menghafal atau mengulang-ulangnya saja. Buku-buku suci itu harus dimengerti, direfleksikan, dan hikmah yang diambil atau disimpulkan harus diterapkan dalam praktik setiap harinya. -Divine Discourse, Sep 27, 1965
-BABA
No comments:
Post a Comment