Monday, November 11, 2019

Thought for the Day - 11th November 2019 (Monday)

I would like to tell you, it is not what you hear that is beneficial, but what you put into daily practice. Develop renunciation towards your own needs and wishes. Examine each on the touchstone of essentiality. When you pile up things in your apartments, you only promote darkness and dust; so also, do not collect and store too many materials in your mind. Travel light. Have just enough to sustain life and maintain health. The pappu (dish made of lentils) must have only enough uppu (salt) to make it relishing; that is to say, do not spoil the dish by adding too much salt. Life becomes too difficult to bear if you put too much desire into it. Limit your desires to your capacity and even among them, have only those that will grant lasting joy. Do not run after fashion and public approval and strain your resources beyond repair. Also, stick to your own dharma and the code of rules that regulate life or the stage you have reached. 


Aku ingin mengatakan kepadamu, bukan apa yang engkau dengar yang bermanfaat, namun apa yang engkau jalankan dalam kehidupan sehari-hari. Kembangkan penyangkalan terhadap kebutuhan dan harapanmu sendiri. Periksa masing-masing bagian itu di atas batu uji esensialitas (mendasar). Ketika engkau menumpuk barang-barang di dalam apartemenmu, engkau hanya memperbanyak kegelapan dan debu; begitu juga, jangan mengumpulkan dan menyimpan begitu banyak material di dalam pikiranmu. Lakukan perjalanan dengan ringan. Miliki secukupnya untuk menopang kehidupan dan menjaga kesehatan. Pappu (makanan terbuat dari kacang-kacangan) harus diisi dengan cukup uppu (garam) untuk membuatnya enak; artinya, jangan menyia-nyiakan makanan dengan menambahkan terlalu banyak garam. Hidup menjadi terlalu sulit untuk dihadapi jika engkau menaruh terlalu banyak keinginan di dalamnya. Batasi keinginanmu pada kapasitasmu dan bahkan diantara keinginan itu, miliki hanya keinginan yang memberikan suka cita yang abadi. Jangan mengejar mode dan persetujuan publik dan menyiksa sumber dayamu melampaui perbaikan. Selain itu, berpegang pada dharmamu sendiri dan pedoman aturan yang mengatur hidup atau tahapan yang telah engkau capai. (Divine Discourse, Aug 19, 1964)

-BABA

No comments: