If you keep awake throughout twelve hours on Shivaratri (festival of Lord Shiva) due to illness, the vigil will not win His favour. If you quarrel with your spouse and desist from food for one full day, it will not be recorded in the book of God as a fast. Remember, no bhokta (enjoyer) can be a bhaktha (devotee); anyone with an eye on profit they derive from service to God, can never be a true devotee. People praise Rama to the skies one day and decry Him the next, when their fortune is dry. Similarly, those who declare ‘My God is great and others are small’, do not know the elements of spiritual discipline and are unfit for entering the field of spiritual service. Dhana (money) is the currency of the world; Sadhana is the currency of the spirit. The Lord looks for purity, sincerity, simplicity and steady joy in Sadhana, in the contemplation of His name and form.
Jika engkau tetap terjaga selama 12 jam saat Shivaratri (perayaan untuk Dewa Shiva) karena sakit, maka keadaan tetap terjaga itu tidak akan menyenangkan hati Tuhan. Jika engkau bertengkar dengan pasanganmu dan menolak untuk makan selama satu hari, hal ini tidak akan dilihat oleh Tuhan sebagai puasa. Ingatlah, tidak ada bhokta (penikmat) yang dapat menjadi seorang bhaktha; siapapun yang memperhatikan keuntungan yang mereka peroleh dari pelayanan yang mereka lakukan pada Tuhan, tidak akan pernah bisa menjadi seorang bhakta sejati. Orang-orang memuliakan Rama sampai ke atas langit pada satu hari dan mencela-Nya pada keesokan harinya saat kekayaan mereka habis. Sama halnya, mereka yang menyatakan ‘Tuhanku adalah hebat dan Tuhan yang lain adalah kecil’, tidak mengetahui unsur-unsur disiplin spiritual dan tidak cocok untuk memasuki bidang pelayanan spiritual. Dhana (uang) adalah mata uang di dunia; Sadhana adalah mata uang dalam spirit. Tuhan melihat pada kesucian, ketulusan, kesederhanaan, dan suka cita yang mantap dalam Sadhana, dalam perenungan akan nama dan wujud Tuhan. -Divine Discourse, Aug 19, 1964
-BABA
No comments:
Post a Comment