If you can understand the strength and the power of good company and use it in the best manner possible, there is every chance of you doing great things. Good people can be recognised by their gentle thought, word and deed. Here is a small example: if a piece of black charcoal is kept in the proximity of a bright red fire, the area along which this black charcoal is in contact with the bright fire, will also begin to glow. The black charcoal is your ignorance. The bright red fire is the good company. By the two coming together, only the portion of your ignorance that is exposed to the effects of good company will be dispelled. But, if you employ sadhana as a fan to increase the area of contact, then the entire region of ignorance will become bright. It is, thus, not enough if you are merely in good company. You should also develop the sadhana of love, and become dear to good people.
Jika engkau mengerti kekuatan dan keampuhan dari pergaulan yang baik serta memanfaatkannya dengan cara terbaik, ada kesempatan bagimu untuk melakukan hal-hal yang hebat. Orang-orang yang baik dapat diketahui dari pikiran, perkataan, dan perbuatan mereka yang lembut. Ini adalah sebuah contoh yang sederhana: jika sebuah arang hitam tetap dibiarkan berada dekat dengan nyala api yang merah panas, bagian dimana arang hitam itu bersentuhan dengan api yang panas juga akan mulai bersinar. Arang hitam adalah kebodohanmu. Nyala api merah adalah pergaulan yang baik. Dengan keduanya ini ada bersamaan, hanya bagian dari kebodohanmu yang terkena dampak dari pergaulan baik yang akan dihilangkan. Namun, jika engkau menerapkan latihan spiritual (sadhana) sebagai sebuah kipas dalam meningkatkan daerah yang terkena dampaknya, kemudian seluruh daerah kebodohan akan menjadi terang. Jadi, tidaklah cukup jika hanya ada dalam pergaulan baik. Engkau seharusnya juga mengembangkan sadhana kasih sayang, dan menjadi yang disayang pada orang-orang yang baik. (Divine Discourse May 24, 1973)
-BABA
No comments:
Post a Comment