Spiritual learning (vidya) impels one to pour one’s narrow ego into the sacrificial fire and foster in its place universal love, which is the foundational base for the super structure of spiritual victory. Love that knows no limits purifies and sanctifies the mind. Let the thoughts centre around God, let the feelings and emotions be holy, and let activities be the expression of selfless service. Let the mind, heart, and hand be thus saturated in good. Spiritual education has to take up this task of sublimation. It must first instill the secret of service. Service rendered to another has to confer full joy in all ways. Spiritual education must emphasise this through service (seva); no harm, pain, or grief should be inflicted on another. While rendering service, the attitude of its being done for one’s own satisfaction should not tarnish it. Service must be rendered as an essential part of the process of living itself.
Pembelajaran spiritual (vidya) mendorong seseorang untuk menuangkan egonya yang sempit pada api suci pengorbanan dan menumbuhkan kasih yang universal, yang mana merupakan pondasi dasar untuk struktur utama dari kemenangan spiritual. Kasih yang tidak mengenal batas menyucikan dan memurnikan pikiran. Biarkan pikiran terpusat hanya di sekitar Tuhan, biarkan perasaan dan emosi menjadi suci, dan biarkan aktifitas menjadi ungkapan dari pelayanan yang tanpa pamrih. Biarkan pikiran, hati, dan tangan menjadi terliputi dalam kebaikan. Pendidikan spiritual harus mengambil tugas dalam pemurnian ini. Pendidikan spiritual pertama harus menanamkan secara perlahan ke dalam pikiran dan perasaan tentang rahasia pelayanan. Pelayanan dilakukan kepada yang lainnya harus memberikan penuh suka cita di dalam segala hal. Pendidikan spiritual harus menekankan hal ini melalui pelayanan (seva); tidak ada kerugian, rasa sakit, atau kesedihan yang ditimbulkan pada orang lain. Ketika sedang melakukan pelayanan, sikap yang ditimbulkan adalah demi untuk kepuasan diri sendiri seharusnya tidak menodai hal ini. Pelayanan harus dilakukan sebagai sebuah bagian yang mendasar dari proses kehidupan itu sendiri. (Ch 8, Vidya Vahini)
-BABA
No comments:
Post a Comment