In the garden of the heart, one must plant and foster the rose of divinity, the jasmine of humility, and the champak of generosity. In the medicine chest of each student must be kept in readiness tablets of discrimination, drops of self-control, and the three powders: faith, devotion, and patience. By the use of these drugs, one can escape the serious illness called ignorance (ajnana). There are many destructive forces in the world, but, luckily, there are also, constructive forces. Students of spiritual learning should not turn into worshipers of bombs and mechanical contrivances (yantras). They must transform themselves into active individuals worshipping God (Madhava) and mantras. Authority and power are powerful intoxicants. They pollute and poison people and lead one to destruction. They breed misfortune. But spiritual knowledge will confer wholeness and good fortune on them.
Di dalam kebun hati kita, seseorang harus menanam dan memelihara bunga mawar ketuhanan, bunga melati kerendahan hati, dan bunga cempaka kemurahan hati. Di dalam kotak obat-obatan, setiap pelajar harus selalu siaga dengan menyimpan kapsul kemampuan membedakan, obat tetes pengendalian diri, dan tiga jenis serbuk yaitu: keyakinan, bhakti, dan kesabaran. Dengan menggunakan obat-obatan ini, seseorang dapat melepaskan diri dari penyakit yang serius yang disebut dengan kebodohan (ajnana). Ada banyak kekuatan-kekuatan penghancur di dunia, namun untungnya ada juga kekuatan-kekuatan membangun. Para pelajar yang mempelajari spiritual seharusnya tidak berubah menjadi pemuja bom dan mesin (yantra). Mereka harus merubah diri mereka sendiri menjadi individu yang aktif dalam memuja Tuhan (Madhava) dan mantra. Kewenangan dan kekuatan adalah minuman keras yang sangat memabukkan. Keduanya ini mencemari dan meracuni manusia serta menuntun seseorang pada kehancuran, selain itu juga mengembangkan kesialan. Namun pengetahuan spiritual akan menganugerahkan kesempurnaan dan keberuntungan kepada manusia. (Vidya Vahini, Ch 8)
-BABA
No comments:
Post a Comment