Man has been engaged in exploring the infinite, wonderful secrets of nature in this marvellous creation in all possible ways. But, due to the vagaries of his mind, intellect and ego, man has failed to understand the true, eternal and spiritual basis underlying everything in the Universe and has lost himself in the pursuit of the external phenomenal world as if it were the only reality. In the process, he has failed to realize his own true nature and has totally perverted his mind. The simple truth that everything is permeated by the One has been lost sight of.
Melalui berbagai macam cara, manusia telah melakukan eksplorasi terhadap alam semesta yang maha luas dan luar biasa ini. Namun oleh karena sifat 'kebinalan' dari mind, intellect dan egonya, ia belum memahami landasan spiritual yang mendasari segala sesuatu yang eksis di alam semesta ini. Sebagai akibatnya, eksplorasi yang dilakukan olehnya masih hanya sebatas fenomena eksternal dan ironisnya ia menganggapnya sebagai realitas sebenarnya. Manusia masih belum juga berhasil menyadari jati dirinya yang sebenarnya. (Pada intinya, kita perlu melatih diri (mind) untuk menyadari bahwa Tuhan Yang Maha Esa merupakan fondasi dari segala sesuatu yang termanifestasi di alam semesta ini - penterj.).
Melalui berbagai macam cara, manusia telah melakukan eksplorasi terhadap alam semesta yang maha luas dan luar biasa ini. Namun oleh karena sifat 'kebinalan' dari mind, intellect dan egonya, ia belum memahami landasan spiritual yang mendasari segala sesuatu yang eksis di alam semesta ini. Sebagai akibatnya, eksplorasi yang dilakukan olehnya masih hanya sebatas fenomena eksternal dan ironisnya ia menganggapnya sebagai realitas sebenarnya. Manusia masih belum juga berhasil menyadari jati dirinya yang sebenarnya. (Pada intinya, kita perlu melatih diri (mind) untuk menyadari bahwa Tuhan Yang Maha Esa merupakan fondasi dari segala sesuatu yang termanifestasi di alam semesta ini - penterj.).
-BABA
No comments:
Post a Comment