Consider the reality of the objects from which one derives joy. Each one of them is saturated with the Divine Essence. The rain that falls, the sun that shines, the moon that cools, the rivers that flow are equally available to all. Therefore, no one has the right to claim them exclusively for themselves or to prevent others from enjoying these gifts. The Divine is the basis for everything. The eye cannot see nor the ears hear unless the life-principle is active through the grace of the Divine Atma or Brahman. Man can become aware of the Atmic truth when he casts off the trammels of egotism and possessiveness.
Pertimbangkanlah realitas yang ada di balik semua obyek yang selama ini menjadi sumber kesenangan manusia. Ketahuilah bahwa obyek-obyek tersebut diliputi/dicakupi oleh Esensi Ilahiah. Setiap orang berhak untuk memetik manfaat dari air hujan yang turun, mentari yang bersinar, cahaya rembulan yang menyejukkan sereta aliran sungai yang terus mengalir. Oleh sebab itu, tak ada seorangpun yang berhak untuk mengklaim bahwa sumber daya alam tersebut sebagai hak milik eksklusif mereka dan mereka juga tidak berhak untuk menghalangi pihak lain dalam menikmati berkah Tuhan yang berlimpah-ruah itu. Divine adalah dasar/landasan dari segala-galanya. Tanpa adanya life-principle (prinsip kehidupan) yang aktif melalui rahmat Ilahi (Atma/Brahman), maka tidaklah mungkin bagi panca indera kita untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Kesadaran atas kebenaran Atmic ini hanya bisa direalisasikan oleh manusia setelah ia sanggup menyingkirkan perangkap egoisme dan kemelekatan (kepemilikan).
Pertimbangkanlah realitas yang ada di balik semua obyek yang selama ini menjadi sumber kesenangan manusia. Ketahuilah bahwa obyek-obyek tersebut diliputi/dicakupi oleh Esensi Ilahiah. Setiap orang berhak untuk memetik manfaat dari air hujan yang turun, mentari yang bersinar, cahaya rembulan yang menyejukkan sereta aliran sungai yang terus mengalir. Oleh sebab itu, tak ada seorangpun yang berhak untuk mengklaim bahwa sumber daya alam tersebut sebagai hak milik eksklusif mereka dan mereka juga tidak berhak untuk menghalangi pihak lain dalam menikmati berkah Tuhan yang berlimpah-ruah itu. Divine adalah dasar/landasan dari segala-galanya. Tanpa adanya life-principle (prinsip kehidupan) yang aktif melalui rahmat Ilahi (Atma/Brahman), maka tidaklah mungkin bagi panca indera kita untuk menjalankan fungsi-fungsinya. Kesadaran atas kebenaran Atmic ini hanya bisa direalisasikan oleh manusia setelah ia sanggup menyingkirkan perangkap egoisme dan kemelekatan (kepemilikan).
-BABA
No comments:
Post a Comment