The senses have to be controlled, primarily because they pursue deleterious influences that harass man and lead him into ruin. Inner peace is lost when the senses feed man on inciting wants and infructuous desires. For the Sadhaka (spiritual aspirant), what the senses imbibe must always be pure and Sathwic in nature, that which promotes humility, equanimity and simplicity. If the impressions are Rajasic (inducing passion), the mind will get agitated and vengeful. If they are Tamasic (inducing dullness of mind), the mind will not even be aroused into the awareness of its own shortcomings. It is only the Sathwic impulses that will keep the mind on an even keel, fully concentrated on the Atma on which one must contemplate in order to attain peace.
Panca-inderamu hendaknya dikendalikan/dikontrol, sebab indra-indra tersebut cenderung suka membujukmu dan mengarahkanmu menuju kepada kehancuran. Kedamaian batinmu akan terganggu dan rentan sirna apabila panca inderamu terus-menerus merongrongmu dengan keinginannya yang tak berkesudahan. Sebagai aspiran spiritual, seyogyanyalah engkau menjaga agar panca-inderamu senantiasa terekspose dengan hal-hal yang suci atau Sathwic, yaitu yang akan membuahkan kerendahan hati, keseimbangan batin dan kesederhanaan. Jikalau impresi panca inderamu lebih banyak paparan yang bersifat Rajasic, maka pikiranmu akan selalu terangsang dan memiliki sifat dendam. Sebaliknya, jikalau eksposurenya lebih banyak ke sifat Thamasic, maka pikiranmu menjadi kurang waspada dan malas. Hanya Sathwic impuls sajalah sebagai satu-satunya dorongan/impuls yang akan membuat mind senantiasa mawas diri dan penuh konsentrasi terhadap Atma; sehingga dengan melalui kontemplasi terhadapnya, engkau akan memperoleh kedamaian batin.
Panca-inderamu hendaknya dikendalikan/dikontrol, sebab indra-indra tersebut cenderung suka membujukmu dan mengarahkanmu menuju kepada kehancuran. Kedamaian batinmu akan terganggu dan rentan sirna apabila panca inderamu terus-menerus merongrongmu dengan keinginannya yang tak berkesudahan. Sebagai aspiran spiritual, seyogyanyalah engkau menjaga agar panca-inderamu senantiasa terekspose dengan hal-hal yang suci atau Sathwic, yaitu yang akan membuahkan kerendahan hati, keseimbangan batin dan kesederhanaan. Jikalau impresi panca inderamu lebih banyak paparan yang bersifat Rajasic, maka pikiranmu akan selalu terangsang dan memiliki sifat dendam. Sebaliknya, jikalau eksposurenya lebih banyak ke sifat Thamasic, maka pikiranmu menjadi kurang waspada dan malas. Hanya Sathwic impuls sajalah sebagai satu-satunya dorongan/impuls yang akan membuat mind senantiasa mawas diri dan penuh konsentrasi terhadap Atma; sehingga dengan melalui kontemplasi terhadapnya, engkau akan memperoleh kedamaian batin.
-BABA
No comments:
Post a Comment