How can those who are aware only of mere sensual pleasure know the Supreme Truth? The craving for sensual pleasure veils the truth from the inner eye. That craving manifests in multiple ways, creating more and more desires and laying down more and more urges to action. These hide the truth from our eye like a thick veil. The recognition of this veil is a big step in spiritual progress. This is the Maya Principle (delusion) of Vedanta. From immemorial times, though the Truth was self-evident, this curtain has hidden it from people. Fortunate are those who have achieved great strength in spirit, holding God as their father, mother, Guru, friend, and the beloved. They adored God as dearer to them than anything or anyone, here or hereafter.
Bagaimana mereka yang hanya mengetahui kesenangan sensual, bisa mengetahui Kebenaran Agung? Keinginan untuk kesenangan sensual menyelubungi kebenaran dari mata batin. Keinginan tersebut menjelma dengan berbagai cara, menciptakan semakin banyak keinginan dan mendorong lebih banyak untuk bertindak. Inilah yang menyembunyikan kebenaran dari mata kita seperti cadar tebal. Mengetahui selubung ini merupakan langkah besar dalam kemajuan spiritual. Inilah Prinsip Maya (delusi) dari Vedanta. Dari zaman dahulu, meskipun Kebenaran itu jelas, tirai ini telah tersembunyi dari orang-orang. Beruntunglah mereka yang telah mencapai kekuatan besar dalam spirit ini, menganggap Tuhan sebagai ayah, ibu, Guru, dan yang terkasih. Mereka memuja Tuhan lebih berharga daripada apa pun atau siapa pun, di dunia ataupun di akhirat.
-BABA
No comments:
Post a Comment