The mind plans and executes innumerable deeds and roams over vast expanses, all in the twinkling of an eye! It operates with unimaginable speed. However, while meditating, the mind should not be allowed to wander away from the object of meditation. Whenever it flies off at a tangent, it must be led back to the form meditated upon. Only one form has to be meditated upon in the beginning. You should not change daily from one to another. To concentrate effectively, you must be careful not to have as the object something your mind does not like, for however hard you may try, your mind will not stay focused on it. Therefore, in the beginning, have some object that is a source of joy. Again, during the spiritual practice, you should not indulge in thoughts about things you do not like, that cause pain, or that shake your faith. If any such thoughts come, learn gradually to welcome them as beneficial and seek to grasp the good in them, instead of the bad.
Pikiran merencanakan dan melaksanakan perbuatan tak terhitung banyaknya dan menjelajah banyak tempat, semua dalam sekejap mata! Pikiran bergerak dengan kecepatan yang tak terbayangkan. Namun, saat melakukan meditasi, pikiran tidak boleh dibiarkan berkelana jauh dari objek meditasi. Kapanpun pikiran terbang ke jalan yang menyimpang, maka pikiran harus dibawa kembali dalam posisi meditasi. Bermeditasilah pada satu wujud (Tuhan), janganlah menggantinya dengan yang lainnya setiap hari. Agar konsentrasi menjadi efektif, hendaknya engkau jangan memikirkan objek yang tidak disukai, karena bagaimanapun kerasnya engkau akan mencoba untuk fokus, pikiranmu tidak akan bisa fokus ke objek tersebut. Oleh karena itu, pada awalnya, milikilah beberapa objek yang merupakan sumber kebahagiaan. Selanjutnya, seiring berjalannya waktu, selama engkau melakukan praktek spiritual, pikiran hendaknya tidak dipenuhi dengan objek-objek yang tidak disukai, yang menimbulkan penderitaan serta yang dapat menggoyahkan keyakinan-mu. Jika pikiran yang tidak menyenangkan seperti itu datang, belajarlah secara bertahap untuk menyambut mereka sebagai sesuatu yang bermanfaat dan berusahalah untuk mencari kebaikan yang ada, bukan keburukannya.
-BABA
No comments:
Post a Comment