Sunday, October 20, 2013

Thought for the Day -19th & 20th October 2013

Date: Saturday, October 19, 2013

The path of wisdom is much easier than the path of devotion - for it comes as a flash to those who can just sit quiet for a few minutes and analyze themselves. A car moves on its four wheels and the person who drives it, is inside, not outside; the driver within the car guides the speed of the engine, the brakes and the accelerator. So too, let your intellect, mind and senses be guided, from within. Board the train of Salokya - the constant remembrance of the Lord’s Name. This will take you to the next station, Sameepya - nearness and dearness to the Lord. The next halt will be at Saarupya, where you acquire and earn divine attributes, and finally you will reach the terminus, which is Saayujya, where you merge with the divine and experience yourself as but a wave in the ocean (Paramathma). (Divine Discourse, Oct 16, 1964)

Jalan kebijaksanaan jauh lebih mudah daripada jalan pengabdian - ia muncul bagaikan kilat bagi mereka yang bisa duduk diam selama beberapa menit dan menganalisa diri mereka sendiri. Sebuah mobil bergerak dengan empat roda dan orang yang mengemudikannya, ada di dalam mobil, bukan di luar; sang sopir dari dalam mobil, mengendalikan persneling, rem, dan pedal gas. Demikian juga, biarkan intelek, pikiran, dan indera dibimbing, dari dalam. Naiklah kereta Salokya - mengingat Nama Tuhan secara terus-menerus. Ini akan membawamu ke stasiun berikutnya, Sameepya - lebih dekat kepada Tuhan. Halte berikutnya akan menuju Saarupya, di mana engkau memperoleh dan mendapatkan atribut ilahi, dan akhirnya engkau akan mencapai ujung, yaitu Saayujya, di mana engkau menyatu dengan ilahi dan mengalaminya sendiri, dapat diibaratkan seperti gelombang di laut (Paramathma).

-BABA


Date: Sunday, October 20, 2013

People suffer from two types of ills - physical and mental. Physical ailments are caused by the dis-equilibrium of the three tempers of Vata, Pittha and Sleshma (air, bile and phlegm) and mental illnesses are caused by the dis-equilibrium of the three qualities of serenity, passion and inertia (Sattwa, Rajas and Tamas). One unique fact about these two types of illnesses is that the cultivation of virtue cures both the diseases. Physical health and mental health are interrelated. Physical health is a prerequisite for mental health and good mental health ensures physical well-being. An attitude of generosity, of fortitude in the presence of sorrow and loss, a spirit of enthusiasm to do good, and to be of service to the best of one’s capacity - these build up the mind as well as the body. The sheer joy derived from service reacts on the body and makes you free from diseases. (Divine Discourse, Sep 9, 1959)

Orang-orang menderita dua jenis penyakit - fisik dan mental. Penyakit fisik disebabkan oleh ketidakseimbangan dari 3 sifat, Vata, Pittha dan Sleshma, dan penyakit mental disebabkan oleh ketidakseimbangan dari tiga sifat yaitu ketenangan, nafsu, dan malas (Sattwa, Rajas, dan Tamas). Satu fakta unik tentang kedua jenis penyakit ini adalah dengan mengembangkan kebajikan, dapat menyembuhkan kedua penyakit ini. Kesehatan fisik dan kesehatan mental saling terkait. Kesehatan fisik merupakan prasyarat bagi kesehatan mental dan kesehatan mental yang baik menjamin kesejahteraan fisik. Sikap kedermawanan, ketabahan dalam menghadapi penderitaan dan kehilangan, semangat antusias untuk berbuat baik, dan memberikan pelayanan yang terbaik sesuai kemampuannya - ini dapat meningkatkan pikiran serta badan. Kebahagiaan yang berasal dari melakukan tindakan pelayanan bereaksi pada badan dan membuat engkau bebas dari penyakit.

-BABA

No comments: