Wednesday, October 16, 2013

Thought for the Day - 16th October 2013 (Wednesday)

Prayer and contrition are the two disciplines by which the mind can be cleansed of egoism and hatred; Saint Tyagaraja was a fine example of how this can be done. His songs are pure fragrant blossoms of devotion. He sang soulfully the glory of Rama, with the welfare of the individual as well as the world in view. He was ever engaged in the process of examining his words and deeds, and evaluating them on the touchstone of devotion. As the bee in quest of honey wanders in search of the flowers, as the creeper clings fast and fondly to the tree lest it may fall, as the stream runs to the river and the river rushes to the sea, Saint Thyagaraja pined for Lord Rama. Lord Rama had to give him personal audience (Darshan) and come to his rescue several times. Through devotion,Tyagaraja ensured he experienced the Lord’s constant presence and always remained in peace and joy. (Divine Discourse, July 11, 1957)

Doa dan penyesalan yang mendalam adalah dua disiplin dimana pikiran dapat dimurnikan dari egoisme dan kebencian, Tyagaraja adalah salah satu contoh yang baik tentang bagaimana hal ini dapat dilakukan. Lagu-lagunya merupakan bunga murni pengabdian. Beliau menyanyikan kemuliaan Sri Rama dengan penuh perasaan, menggambarkan kesejahteraan individu dan dunia. Beliau senantiasa memeriksa kata-kata dan perbuatannya, dan mengevaluasinya sebagai batu ujian dalam pengabdian. Seperti lebah dalam mencari madu mengembara untuk mencari bunga-bunga, seperti tumbuhan menjalar melekat erat pada pohon supaya tidak jatuh, seperti air mengalir ke sungai dan sungai menuju ke laut, demikian Thyagaraja merindukan Sri Rama. Sri Rama memberikan Darshan dan datang untuk menyelamatkannya beberapa kali. Melalui pengabdian, Tyagaraja memastikan ia mengalami kehadiran Tuhan secara terus-menerus dan selalu tetap dalam kedamaian dan sukacita.

-BABA

No comments: