People today speak about God having forgotten them. This is not true. Most often, it is the devotee who gives up God. It is the devotee who forgets Him. It is their own feelings that are reflected in their utterances. People forget God and indulge in the world and one day they suddenly declare that God has forgotten and forsaken them. Separation from God is the primary cause for people wallowing in sensuous pleasures. Mind is the cause of one’s pleasure and pain. It must be directed towards God to secure freedom from pleasure and pain. You stray away from God and think God is moving away from you. God can and will never forget His devotee. God is never away from you. He is always with you, caring for you and waiting for you to turn to Him. (My Dear Students, Vol 5, Ch 14, 14 Jan 1996)
Saat ini, orang-orang mengatakan Tuhan telah melupakan mereka. Hal ini tidaklah benar. Yang paling sering, adalah bhakta yang meninggalkan Tuhan, bhakta yang melupakan-Nya. Ini adalah perasaan mereka sendiri yang tercermin dalam ucapan-ucapan mereka. Orang-orang melupakan Tuhan dan mengejar objek-objek duniawi dan suatu hari mereka tiba-tiba menyatakan bahwa Tuhan telah melupakan dan meninggalkan mereka. Memisahkan diri dari Tuhan adalah penyebab utama bagi orang-orang berkubang dalam kenikmatan duniawi. Pikiran adalah penyebab kebahagiaan dan penderitaan seseorang. Ini harus diarahkan menuju Tuhan agar terbebas dari kebahagiaan dan penderitaan. Engkau menjauh dari Tuhan dan berpikir Tuhan sedang bergerak menjauh darimu. Tuhan tidak bisa dan tidak akan pernah lupa bhakta-Nya. Tuhan tidak pernah jauh darimu. Dia selalu bersamamu, merawatmu, dan menunggumu untuk kembali kepada-Nya. (My Dear Mahasiswa, Vol 5, Ch 14, 14 Jan 1996)
-BABA
No comments:
Post a Comment