There was a huge halo of splendour illuminating the sky over the village when Christ was born. This meant that He, who was to overcome the darkness of evil and ignorance had taken birth, that He will spread the Light of Love in the hearts of all men and women. When you celebrate the birth of Christ, resolve to lead your life performing loving service to the weak, helpless, distressed and disconsolate. Cultivate tolerance, forbearance, charity and magnanimity. Hold dear the ideals Jesus taught and practice them in your daily lives. However, the ways in which Christmas is celebrated now shows how far people have moved away from these noble ideals! The midnight hour is revered, illumination is arranged, the Christmas tree is set up, but then, do you spend the rest of the night filling yourself with Divine Bliss? Purify your hearts, perform holy activities, and be loving towards everyone. That is the best way of celebrating Christmas.
Ada sebuah lingkaran cahaya yang sangat besar yang menerangi langit saat Jesus lahir. Ini berarti bahwa Beliau yang datang untuk mengatasi kegelapan kejahatan dan kebodohan telah lahir, bahwa Beliau akan menyebarkan cahaya kasih di hati semua manusia. Ketika engkau merayakan kelahiran Jesus, ambillah ketetapan hati untuk mengarahkan hidupmu dalam melakukan pelayanan kasih kepada mereka yang lemah, tidak berdaya, menderita serta dengan kemurahan hati. Peganglah ideal yang Jesus ajarkan dan jalankan di alam kehidupanmu sehari-hari. Bagaimanapun cara Natal dirayakan sekarang memperlihatkan berapa jauh manusia telah menyimpang dari ideal yang mulia ini! Hari tengah malam dimuliakan, penerangan disusun, pohon natal disiapkan, namun kemudian, apakah engkau menghabiskan sisa malam dengan mengisi dirimu dengan kebahagiaan Tuhan? Sucikan hatimu, lakukan perbuatan yang suci, dan bersikap kasih kepada setiap orang. Itu adalah cara terbaik merayakan Natal. (Divine Discourse, Dec, 24, 1972)
-BABA