The Lord never speaks a word without relevance or significance, He never does anything without appropriateness or purpose. The young little boy, Dhruva, went to the forest to do penance and get a boon from the Lord, so that his father might treat him as lovingly as he did his half-brother. But see what happened? As he progressed in his spiritual practice, that wish was forgotten, and more lofty ones came to occupy its place. Once the Lord enters your mind, He will get rid of all evil in it. God (Rama) and desire (kama) can never coexist. God and lust will never go together. How then could the Gopis have any body consciousness when they adored young, little lad Krishna? Even mundane desires will be transmuted into higher spheres of purity when one approaches the Lord. Know that nothing against dharma can stand the presence of the Lord.
Tuhan tidak pernah mengucapkan sepatah kata pun tanpa relevansi atau makna, Beliau tidak pernah melakukan apa pun tanpa kelayakan atau tujuan. Anak laki-laki kecil itu, Dhruva, pergi ke hutan untuk melakukan penebusan dosa dan mendapatkan anugerah dari Tuhan, sehingga ayahnya dapat memperlakukannya dengan penuh kasih seperti yang dilakukan terhadap saudara tirinya. Tetapi lihat apa yang terjadi? Ketika ia berkembang dalam latihan rohaninya, keinginan itu dilupakan, dan semakin banyak orang yang mulia datang untuk menempati tempatnya. Begitu Tuhan memasuki pikiranmu, Ia akan menyingkirkan semua kejahatan di dalamnya. Tuhan (Rama) dan keinginan (kama) tidak pernah bisa hidup berdampingan. Tuhan dan nafsu tidak akan pernah berjalan bersama. Bagaimana mungkin para Gopi memiliki kesadaran badan ketika mereka memuja anak kecil, Krishna kecil? Bahkan keinginan duniawi akan ditransmutasikan ke tingkat kemurnian yang lebih tinggi ketika seseorang mendekati Tuhan. Ketahuilah bahwa tidak ada yang melawan dharma yang dapat bertahan di hadirat Tuhan. (Divine Discourse, Sep 06, 1963)
-BABA
No comments:
Post a Comment