Each one of you must make your own heart a Prasanthi Nilayam. Transformation must begin from this very moment. Analyse your words, deeds and thoughts, and get rid of the evil ones that harm you and others. Cultivate fortitude (sahana), firm peace (shanti), and speaking the truth (satya). Presently your mind flutters and squats on all and sundry objects in the Universe. It refuses to stay only on one idea - God. Like the fly that sits on fair and foul, denies itself the opportunity of sitting on a hot cinder, your mind too flees from all thoughts of God. The fly will be destroyed when it sits on fire; so too your mind will be destroyed, when it dwells on God. Desire is the very same stuff of which the mind is made; when mind becomes non-existent, you become free. Desires cease, when God seizes the mind. The death of mind or mergence with the Lord is called mano-nigraha.
Setiap orang darimu harus membuat hatimu sendiri sebagai Prasanthi Nilayam. Perubahan harus dimulai dari pada saat ini juga. Analisa perkataan, perbuatan, dan pikiranmu dan lepaskan dari sifat jahat yang dapat menyakitimu dan yang lainnya. Tingkatkan ketabahan (sahana), kedamaian yang tidak tergoyahkan (shanti), dan berbicara kebenaran (satya). Pada saat sekarang pikiranmu melayang dengan cepat dan hinggap pada semua objek yang ada di semesta ini. Pikiranmu menolak untuk hanya diam pada satu gagasan yaitu Tuhan. Seperti halnya lalat yang hinggap di atas kursi dan menolak untuk hinggap di atas bara yang panas, pikiranmu juga melayang dari semua bentuk gagasan tentang Tuhan. Lalat akan hangus ketika hinggap di atas bara yang panas; begitu juga pikiranmu akan dihancurkan ketika pikiran terpusat pada Tuhan. Keinginan adalah hal yang sama yang membentuk pikiran; ketika pikiran menjadi tidak ada maka engkau menjadi bebas. Keinginan akan berhenti ketika Tuhan menguasai pikiran. Kematian pikiran atau penyatuan dengan Tuhan disebut dengan mano-nigraha. (Divine Discourse, Sep 26, 1965)
-BABA
No comments:
Post a Comment