Concentrate on the love of God. Although one’s mother, father and preceptor are to be adored as divine beings, they are not God. God should be worshipped as mother, father, preceptor, kinsman, and friend. They all dwell in their respective abodes, but God dwells in your heart. Love the Lord who resides in your heart. All other objects of love are impermanent. By developing love, one sees the Divine in all beings. It is like wearing coloured glasses. If you see the world through the glasses of love, you will see love everywhere. The glasses and vision must be in harmony, and only with love, you can see loveliness in the world. It is through love that noble qualities such as kindness, compassion and empathy are fostered. Embodiments of Love! You are carrying on a variety of spiritual exercises (sadhanas). God does not seek your sadhana. Nor does He seek your devotion. He seeks only your love.
Pusatkan perhatian pada kasih Tuhan. Walaupun ibu, ayah, dan guru dimuliakan sebagai Tuhan, mereka bukanlah Tuhan. Tuhan seharusnya dipuja sebagai ibu, ayah, guru, kerabat, dan sahabat. Mereka semuanya ini tinggal di tempat mereka masing-masing, namun Tuhan bersemayam di dalam hatimu. Kasihi Tuhan yang bersemayam di dalam hatimu. Semua objek yang lainnya dari kasih adalah bersifat tidak kekal. Dengan mengembangkan kasih, seseorang melihat Tuhan di dalam semua makhluk. Ini adalah seperti memakai kaca mata yang berwarna. Jika engkau melihat dunia melalui kaca mata cinta kasih, engkau akan melihat cinta kasih ada dimana-mana. Kaca mata dan pandangan harus ada dalam kesatuan, dan hanya dengan kasih, engkau dapat melihat kasih sayang di dunia. Adalah melalui kasih dimana sifat-sifat yang mulia seperti kebaikan, welas asih, dan empati dikembangkan. Perwujudan kasih! Engkau sedang melakukan berbagai jenis latihan spiritual (sadhana). Tuhan tidak mencari Sadhanamu. Dan tidak juga bhaktimu. Tuhan hanya mencari kasihmu. (Divine Discourse, July 9, 1998)
-BABA
No comments:
Post a Comment