From the 46 maxims of conduct: 41) Whenever you get a little leisure, don’t spend it in talking about all and sundry, instead utilise it in meditating on God or in doing service to others. 42) The Lord is understood only by the devotee; the devotee is understood only by the Lord. Others cannot understand them. So don’t discuss matters relating to the Lord with those who have no devotion. Such discussion will diminish your devotion. 43) If anyone speaks to you on any subject with wrong understanding, don’t think of other wrong notions that will support that stand but grasp only the good and the sweet in what was said. True meaning is to be appreciated as desirable, not wrong meaning or many meanings, which give no meaning at all and cause only the hampering of bliss (ananda).
Dari 46 prinsip perilaku: 41) Setiap kali engkau mendapatkan waktu luang, jangan habiskan untuk berbicara tentang segala hal, tetapi gunakan untuk merenungkan Tuhan atau melakukan pelayanan kepada orang lain. 42) Tuhan hanya dipahami oleh para bhakta; bhakta hanya dipahami oleh Tuhan. Orang lain tidak dapat memahami mereka. Jadi jangan membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan Tuhan dengan mereka yang tidak memiliki pengabdian. Diskusi seperti itu akan mengurangi pengabdianmu. 43) Jika seseorang berbicara kepadamu tentang topik apa pun dengan pemahaman yang salah, jangan memikirkan gagasan salah lainnya yang akan mendukung pendirian itu tetapi pegang hanya yang baik dan yang manis dalam apa yang dikatakan. Makna yang benar adalah dihargai sesuai keinginan, bukan makna yang salah atau banyak makna, yang tidak memberikan makna sama sekali dan hanya menyebabkan terhambatnya kebahagiaan (ananda). - Sandeha Nivarini, Ch 7
-BABA
No comments:
Post a Comment