Giving up the little “I” is what renunciation really means. It means sublimating every thought, word and deed into an offering to God, saturating all acts with divine intent. To cultivate love is the best spiritual discipline. Love gives itself forever; it never asks another to give. Shower it on others and you will be showered in return. Stop sharing love and there will be no more to share. Love thrives on renunciation – indeed, they are inseparable.
Pengertian sebenarnya dari renunciation (praktek meninggalkan kehidupan duniawi) adalah praktek-praktek dimana kita bisa semakin memperkecil dominasi ‘sang aku’ (I). Dengan perkataan lain, renunciation adalah praktek sublimasi (penghalusan) setiap bentuk-bentuk pikiran, ucapan dan perbuatan; dan menjadikannya sebagai persembahan kepada Tuhan. Disiplin spiritual yang terbaik adalah mengembangkan cinta-kasih; dimana cinta-kasih senantiasa memberi dan tidak pernah meminta-meminta dari orang lain. Curahkanlah cinta-kasihmu kepada orang lain, maka engkau juga akan menerima curahan cinta-kasih yang setimpal. Sebaliknya, bila engkau berhenti mencintai, maka tiada hal lain yang bisa dicurahkan kepadamu. Cinta-kasih hidup dari renunciation – kedua-duanya sungguh tidak dapat dipisahkan.
No comments:
Post a Comment