You feel the presence of God when silence reigns. In the excitement and confusion of the marketplace, you cannot hear His Footfall. He is Shabdabrahma, resounding when all is filled with silence. That is why I insist on silence, the practice of low speech and minimum sound. Talk low, talk little, talk in whispers, sweet and true. Engkau merasakan kehadiran Tuhan di tengah-tengah keheningan. Di dalam hiruk-pikuk dan kebisingan di tengah-tengah pasar, engkau tentu tidak akan bisa mendengar derap-langkah-Nya. Beliau dijuluki sebagai Shabdabrahma, yaitu Ia yang bersuara ketika di sekeliling-Nya diselimuti oleh keheningan. Itulah sebabnya mengapa Aku sangat mementingkan tentang perlunya silence, yaitu praktek berbicara dengan suara yang rendah dan seminimum mungkin. Berbicaralah sesedikit mungkin, berbicaralah secara berbisik, santun dan benar. | |
-BABA |
Tuesday, May 6, 2008
Thoughts for the Day - 7th May 2008 (Wednesday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment