Life is a long garland of blossoms, fair and faded, fragrant and futile. They are, so to say, the good and bad of life. Man recognizes only the blossoms, happy over some, unhappy over most; he does not see the string on which they are bound together, the Brahmasutra, the everlasting and ever-fresh principle of divinity that holds all the short-lived flowers together. Just as sparrows during a storm fly towards a warm shelter, man too, must take shelter in the Divine principle to escape from the storms of life.
Kehidupan ini bagaikan suatu rangkaian bunga yang panjang terdiri atas kumpulan bunga-bunga baik yang masih segar maupun yang sudah layu, yang masih wangi semerbak maupun yang sudah membusuk. Dengan perkataan lain, kehidupan terdiri atas pasang surut antara senang dan susah. Manusia cenderung hanya mau bagian yang indahnya saja, senang atas beberapa hal dan kebanyakan waktu justru merasa tidak senang; (hal ini karena) ia tidak menyadarai benang yang menjadi pengikat kalungan bunga itu, yaitu Brahmasutra yang tiada lain adalah prinsip keilahian yang menjadi penopang dari semua jalinan bunga-bunga yang berumur pendek itu. Sebagaimana halnya kawanan burung yang akan terbang mencari tempat teduh yang hangat ketika cuaca sedang tidak bagus, maka demikian pula halnya dengan manusia, seyogyanyalah ia mencari perlindungan kepada Divine Principle guna menyelamatkan dirinya dari terjangan topan kehidupan ini.
Kehidupan ini bagaikan suatu rangkaian bunga yang panjang terdiri atas kumpulan bunga-bunga baik yang masih segar maupun yang sudah layu, yang masih wangi semerbak maupun yang sudah membusuk. Dengan perkataan lain, kehidupan terdiri atas pasang surut antara senang dan susah. Manusia cenderung hanya mau bagian yang indahnya saja, senang atas beberapa hal dan kebanyakan waktu justru merasa tidak senang; (hal ini karena) ia tidak menyadarai benang yang menjadi pengikat kalungan bunga itu, yaitu Brahmasutra yang tiada lain adalah prinsip keilahian yang menjadi penopang dari semua jalinan bunga-bunga yang berumur pendek itu. Sebagaimana halnya kawanan burung yang akan terbang mencari tempat teduh yang hangat ketika cuaca sedang tidak bagus, maka demikian pula halnya dengan manusia, seyogyanyalah ia mencari perlindungan kepada Divine Principle guna menyelamatkan dirinya dari terjangan topan kehidupan ini.
-BABA
No comments:
Post a Comment