There is no need to go in quest of God. In fact, it is God who is in search of a genuine and steadfast devotee. Today's Sadhaka (spiritual aspirant) is approaching God for the fulfilment of his petty desires. He does not seek to understand the nature of true love or the Divinity that underlies everything. Just as the sun can be seen only by its own light, the love of the Divine can be acquired only by Divine Grace and not by pursuing some trivial practices. The Sadhanas (spiritual practices) that the Sadhaka undertakes are invariably motivated by selfish objectives. Only when the Sadhaka's heart is filled with the Divine, will he be able to entertain pure and sacred love. Engkau tidak perlu mencari-cari keberadaan Tuhan. Sebenarnya, justru Tuhan yang sedang mencari bhakta yang murni hatinya dan yang pendiriannya mantap. Dewasa ini, para sadhaka (aspiran spiritual) umumnya mencari/mendekati Tuhan demi untuk terpenuhinya keinginan duniawinya. Ia tidak mencoba untuk memahami arti sebenarnya dari cinta-kasih sejati maupun aspek Divinity yang melandasi segala sesuatu (yang ada di dunia ini). Sebagaimana matahari hanya dapat terlihat berkat bantuan cahayanya, maka demikian pula, cinta-kasih Ilahiah hanya bisa diperoleh melalui Rahmat Ilahi dan bukan dengan cara maupun praktek-praktek yang tak berguna lainnya. Praktek spiritual (sadhana) yang dilaksanakan oleh para sadhaka umumnya dimotivasi oleh tujuan-tujuan yang hanya untuk mementingkan dirinya sendiri. Cinta-kasih yang suci dan murni hanya bisa diperoleh apabila para sadhaka mengisi hatinya dengan Divine. | |
-BABA |
Friday, September 26, 2008
Thoughts for the Day - 27th September 2008 (Saturday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment