You must realize that Bhajans (devotional singing), Namasmarana (chanting God's name) and Pooja (ritualistic worship) are not for pleasing or propitiating God, but for our own spiritual progress. Frequently people flatter the rich and the powerful - especially when they are in their employment or are beholden to them for some precious help - in order to induce them to shower gifts on them. But God does not shower grace on people because they sing His praises. Nor does He come down upon them because they do not deify Him. Contemplating on the Divine attributes enables us to dwell on elevating ideals and brings us nearer to the Divinity that is our nature.
Engkau harus menyadari bahwa Bhajan, Namasmarana dan Puja bukanlah untuk menyenangkan atau mengambil hati Tuhan, tetapi untuk kemajuan spiritual kita sendiri. Seringkali orang-orang menyanjung orang kaya dan berpengaruh – khususnya ketika mereka berada dalam pekerjaan orang-orang tersebut atau berhutang budi kepada mereka – dengan tujuan mempengaruhi orang-orang tersebut sehingga melimpahkan hadiah pada mereka. Tetapi Tuhan tidak melimpahkan rahmat-Nya pada orang-orang karena mereka menyanyikan pujian-pujian-Nya. Beliau juga tidak menghukum mereka karena mereka tidak menyembah-Nya. Merenungkan sifat-sifat Ketuhanan memungkinkan kita untuk memusatkan perhatian pada tujuan akhir dan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan yang merupakan sifat sejati kita.
No comments:
Post a Comment