Sunday, March 1, 2009

Thought for the Day - 1st March 2009 (Sunday)


The Bhagavad Gita does not intend that you should pluck a leaf or a flower or a fruit from some plant or tree and place it before God. Nor does it ask you to bring water from a well or a river or a roadside tap. The Leaf that you have to offer is your own body, which like the leaf, sprouts green, fades, and finally falls off from the branch. The Flower is the heart freed from the pests of lust, anger, greed, attachment, pride, hate, etc. The Fruit is the mind, the consequence of its yearnings, which have to be dedicated to God. The Water is the stream of tears that flow from the eyes when one is in ecstatic bliss at the contemplation of God's glory. Offering these four is the real act of Sharanaagathi (total surrender).


Bhagavad Gita tidak bermaksud bahwa engkau harus memetik suatu daun atau bunga atau buah dari beberapa tanaman atau pohon dan mempersembahkannya di hadapan Tuhan. Ia juga tidak meminta engkau untuk membawa air dari mata air atau sungai atau kran pinggir jalan. Daun yang engkau persembahkan adalah tubuhmu sendiri, seperti halnya daun, kecambah, akan layu dan akhirnya jatuh dari cabang. Bunga yang dimaksud adalah hati yang dibebaskan dari hama yaitu nafsu, kemarahan, keserakahan, keterikatan, kebanggaan, kebencian, dll. Buah merupakan pikiran, konsekuensi dari kerinduan-kerinduan, yang harus dipersembahkan kepada Tuhan. Air yang keluar dari air mata yang mengalir dari mata ketika seseorang berada di dalam kebahagiaan dengan merenungkan kemuliaan Tuhan. Mempersembahkan keempat hal ini adalah tindakan yang nyata dari Sharanaagathi (penyerahan total).

-BABA

No comments: