The cosmos is the creation of the Divine. It is surcharged with energy. This energy is not localised at a particular point in space or time. Though this energy is all-pervading, man is unable to recognise its divine nature. As he cannot recognise it, he presumes that it does not exist. Electrical energy flows continuously in the wires. But, its presence is recognized only when a bulb is fitted and switched on. Likewise, though God is omnipresent. His divine effulgence will shine only in those who adore Him with a pure heart.
Alam semesta ini adalah ciptaan Tuhan, yang dipenuhi dengan energi. Energi ini tidak berada pada titik tertentu dalam ruang atau waktu. Walaupun energi ini meliputi segalanya, manusia tidak mampu mengenali sifat illahi ini. Karena manusia tidak dapat mengenalinya, manusia mengira bahwa hal tersebut tidak ada. Energi listrik mengalir terus-menerus dalam kabel listrik. Tetapi, keberadaannya baru dapat diakui ketika sebuah bola lampu dicoba dan dinyalakan. Demikian pula, walaupun Tuhan ada dimana-mana, cahaya ketuhanan-Nya akan bersinar hanya kepada mereka yang memuja-Nya dengan hati yang murni.
-BABA
No comments:
Post a Comment