Man is equipped with a return-ticket when he takes birth. Holding it in his grasp, he earns and spends, rises and falls, sings and dances, weeps and wails, forgetting the end of the journey. But, though he forgets, the wagon of life moves towards the cemetery, which is its terminus. It brings no glory to man if he is tied helplessly to the wheel of birth and death. His glory and greatness consist in disentangling himself from that revolving wheel.
Manusia yang lahir pasti suatu saat akan kembali. Dalam menjalani hidupnya akan merasakan naik turunnya kehidupan, kebahagiaan dan kesedihan yang menyebabkan lupa akan tujuan hidupnya. Akan tetapi walaupun manusia lupa, waktu terus berjalan dan menggiring manusia ke akhir hidupnya. Manusia tidak akan mencapai tujuan akhirnya jika masih terikat dengan roda kelahiran dan kematian. Dengan kemuliaan dan Kebesaran Tuhan, manusia dapat melepaskan diri dari roda kelahiran dan kematian ini untuk mencapai tujuan akhir dengan selamat.
-BABA
No comments:
Post a Comment