The genuine characteristics, the Swaroopa Lakshana, never undergoes change. It abides in all. The form, name, time or space may suffer change; but the core of truth, the Swaroopa Lakshana, will not change. That core is denoted as Asthi (existence), Bhathi (luminescence) and Priyam (attractiveness) in Vedanta texts. Existence is the unchanging truth. It may change its form and name, in time and space, but the ‘is-ness’ is genuine. It makes itself known as existing, through the native characteristic of Prakasha (luminosity) or capacity to attract our awareness and confer knowledge. We can know it because it has luminescence; all things we know have this innate characteristic. Each thing also has the characteristic of likeability, the capacity to invoke attachment and love as a result of usability. The above three together are the nature of God.
Lakshana Swaroopa, sifat sejati yang khas, tidak pernah mengalami perubahan. Ia ada dalam semuanya. Wujud, nama, waktu atau ruang bisa mengalami perubahan; tetapi inti kebenaran, Lakshana Swaroopa, tidak akan berubah. Dalam teks-teks Vedanta, inti tersebut dilambangkan sebagai Asthi (keberadaan), Bhathi (luminesensi) dan Priyam (daya tarik). Keberadaan adalah kebenaran yang tidak mengalami perubahan. Bentuk dan nama, dalam ruang dan waktu, mungkin dapat mengalami perubahan tetapi 'is-ness' adalah sejati. Itulah yang membuatnya dikenal sebagai yang ada, melalui sifat sejati, Prakasha (luminositas) atau kapasitas untuk menarik kesadaran kita dan memberikan pengetahuan. Kita bisa mengetahuinya karena hal tersebut memiliki luminesensi; kita tahu segala sesuatu memiliki karakteristik bawaan ini. Setiap hal juga memiliki sifat yang menyenangkan, kapasitas untuk menimbulkan keterikatan dan cinta-kasih sebagai akibat dari penggunaannya. Ketiga hal tersebut merupakan sifat Tuhan.
-BABA
No comments:
Post a Comment