Everyone is after happiness. The hunt for comfortable jobs and positions of influence, the founding of banks and business houses, the growth of bungalows – all this is evidence of the eagerness to live in happiness. But there is no real eagerness to live in peace. Happiness should not be confused with peace. No one rich, well placed, prosperous or powerful has peace. Peace cannot be found in passbooks or iron safes. You can investigate and verify this truth yourself. Peace cannot also be ensured by the piling of bombs and weapons. Mere terror and counter-terror will not establish cordiality and harmony. Realize that the physical is subordinate to the spiritual. The secret to peace lies in service and love towards all beings. International peace cannot dawn until the minds are cleansed of hatred and terror; remove these two evil traits within each heart and plant therein love and service.
Setiap orang selalu mencari kebahagiaan. Mencari pekerjaan yang nyaman dan posisi yang berpengaruh, mendirikan bank dan rumah bisnis, mendirikan bungalow - semua ini adalah bukti dari keinginan untuk hidup dalam kebahagiaan. Tetapi tidak ada keinginan yang benar-benar bisa menciptakan kehidupan yang damai. Kebahagiaan hendaknya jangan dikelirukan dengan kedamaian. Tidak ada seorang pun yang kaya, dalam posisi yang bagus, makmur, atau memiliki kekuatan bisa menemukan kedamaian. Kedamaian tidak dapat ditemukan dalam buku tabungan atau brankas. Engkau dapat menyelidiki dan menguji kebenaran ini dalam dirimu sendiri. Kedamaian juga tidak bisa diperoleh dengan menumpuk bom dan senjata. Teror tidak akan membentuk kebaikan dan harmoni. Rahasia untuk mendapatkan kedamaian terletak pada pelayanan dan cinta-kasih yang ditujukan pada semua makhluk. Kedamaian secara internasional tidak bisa dimulai hingga pikiran dimurnikan dari kebencian dan teror; hilangkanlah dua sifat buruk ini dalam setiap hati dan tanamkan di dalamnya cinta-kasih dan pelayanan.
-BABA
Tuesday, March 13, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment