In the cosmic context, Nature is the mirror, God is the viewer. All that is reflected in Nature is Divine. God alone exists everywhere. The object and the image appear because of the presence of the mirror. When there is no mirror, there is no image! God’s arithmetic is different from that of human beings. When a mirror is placed before you, you have three entities – you, the mirror and your image. When you take away one from three, according to normal arithmetic, there must be two entities, because ‘3 - 1 = 2’. However in the cosmic arithmetic, there is no ‘two’ because when the mirror is removed, only ‘you’ remain! This is the mystery relating to Nature and the wonders of the Lord. The glories of the Lord are multifarious and marvelous, beyond words.
Dalam konteks kosmik, Alam Semesta adalah cermin, Tuhan adalah Sang penonton. Semua yang tercermin dalam Alam Semesta adalah Tuhan. Tuhan sendiri ada di mana-mana. Objek dan gambar muncul karena kehadiran cermin. Ketika tidak ada cermin, tidak ada gambar! Aritmatika Tuhan berbeda dengan manusia. Ketika cermin diletakkan di hadapanmu, engkau memiliki tiga entitas - engkau, cermin dan bayanganmu. Ketika engkau mengambil satu dari tiga hal tersebut, menurut aritmatika normal, harus ada dua entitas, karena '3-1 = 2'. Namun dalam aritmatika kosmik, tidak ada 'dua' karena ketika cermin yang diambil, hanya 'engkau' yang tersisa! Inilah misteri yang berkaitan dengan alam dan keajaiban Tuhan. Kemuliaan Tuhan adalah bermacam-macam dan luar biasa, melampaui kata-kata.
-BABA
Thursday, October 30, 2014
Thought for the Day - 30th October 2014 (Thursday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment