Duryodhana symbolises one who has wicked thoughts. His minister was Dushasana. Dushasana represents one who promulgates bad laws. The combination of these two led to the growth of greed. On account of unrestricted growth of greed (lobha), Kauravas were totally destroyed. On another occasion Lord Krishna said, Arjuna means a person whose heart is pure and immaculate. Lord Krishna clarified to Arjuna in the battlefield, “Destiny is all powerful. Justice always wins. Selfishness will end in ruin. This is the law of the Universe (Yuga Dharma). He further explained to Arjuna that greed of Kauravas will cause them ruin.” Kauravas were not prepared to give their rightful share to the Pandavas. They wanted to keep everything to themselves, including what belongs to others. This selfishness is called greed.
Duryodana melambangkan orang yang memiliki pikiran yang buruk. Menterinya adalah Dursasana. Dursasana mewakili orang yang menyiarkan hukum yang buruk. Kombinasi dari keduanya menyebabkan tumbuhnya keserakahan. Oleh karena berkembangnya keserakahan (lobha) yang tak terbatas, Korawa hancur total. Pada kesempatan lain Krishna mengatakan, Arjuna berarti orang yang hatinya murni dan tidak ternoda. Krishna menjelaskan kepada Arjuna di medan perang, "Takdir itu sangat kuat. Keadilan selalu menang. Keegoisan/sifat mementingkan diri sendiri akan berakhir dalam kehancuran. Ini adalah hukum alam semesta (Yuga Dharma). Lebih lanjut Ia menjelaskan kepada Arjuna bahwa keserakahan Korawa akan menyebabkan kehancuran mereka." Korawa tidak siap untuk memberikan apa yang menjadi hak Pandawa kepada Pandawa. Korawa ingin memiliki semuanya untuk diri mereka sendiri, termasuk apa yang menjadi milik orang lain. Keegoisan ini disebut dengan keserakahan. (My Dear Students, Vol 2, Ch 17, “Lessons from the Immortal Indian Epics")
-BABA
Wednesday, October 8, 2014
Thought for the Day - 8th October 2014 (Wednesday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment