Srishti, Stithi and Laya (creation, sustenance and dissolution) are the three forms of the Divine Will; you have to penetrate the inner meaning of Srishti, by means of Karma Yoga; you have to grasp the significance of Stithi, by means of Bhakthi Yoga and when you master the Jnana Yoga, you arrive at the experience of Laya, of manifoldness in the One. Bhakthi (devotion) makes you aware of the Lord who sustains and supports every being; it is love, which is eternal, true and blemishless. There is no one who is devoid of bhakthi; deep down in the core, everyone has the feeling of kinship with all creatures. It is this that makes a lonely person miserable, that makes everyone likeable to someone or other. If you have no love; you are like a lamp without the flame, blind and blinding. Love of the pure type is unmixed with hate, untampered with greed.
Srishti, Stithi dan Laya (mencipta, memelihara, dan melebur) adalah tiga wujud Kehendak Tuhan; engkau harus meresapi makna batin Srishti, dengan cara Karma Yoga; memahami pentingnya Stithi, dengan cara Bhakthi Yoga dan ketika engkau menguasai Jnana Yoga, engkau tiba pada pengalaman Laya, dari yang beranekaragam menjadi Satu. Bhakthi (pengabdian) membuatmu menyadari Tuhan yang menopang dan mendukung setiap makhluk; yaitu cinta-kasih, yang abadi, benar, dan tak bernoda. Tidak ada orang yang tidak memiliki bhakthi; jauh di dalam hati, setiap orang memiliki perasaan kekeluargaan dengan semua makhluk. Hal inilah yang membuat orang yang sendirian/kesepian akan merasa sedih, maka dari itu, engkau hendaknya membuat semua orang menyenangkan yang lainnya. Jika engkau tidak memiliki cnta-kasih; engkau dapat diibaratkan seperti lampu tanpa sinar, buta dan membutakan. Cinta-kasih yang murni tidak dicampur dengan kebencian dan tidak terganggu dengan keserakahan. (Divine Discourse, Oct 12, 1964)
-BABA
No comments:
Post a Comment