There is no use arguing and quarrelling among yourselves about the nature of Divinity. Examine and experience, then you will know the Truth. Do not proclaim before you are convinced; be silent while you are still undecided or engaged in evaluating. Discard all evil in you before you can attempt to understand the mystery. And, when faith sprouts, fence it with discipline and self-control, so that the tender shoot might be guarded against cattle, the motley crowd of cynics and unbelievers. When your faith grows into a big tree, those very cattle can lie down in the shade that it will spread.
Tiada gunanya bagimu untuk berargumentasi maupun mempertikaikan tentang nature of Divinity (hal ihwal yang berkaitan dengan aspek Keilahian). Cobalah evaluasi dan alamilah sendiri, maka engkau akan mengetahui kebenaran-Nya. Engkau tidak usah membuat pernyataan apapun selama engkau masih belum yakin; ambillah sikap berdiam -diri selama engkau masih dalam tahap evaluasi. Sebelum mencoba untuk memahami misteri tentang Divinity, engkau perlu memastikan bahwa engkau sudah membersihkan kejahatan yang ada di dalam dirimu terlebih dahulu. Dan ketika keyakinanmu mulai tumbuh, maka engkau perlu menjaganya dengan disiplin dan pengendalian diri, agar tunas-tunas yang masih muda bisa terlindungi dari kawanan hewan (yaitu mereka yang sinis dan tidak percaya). Kelak ketika keyakinanmu sudah tumbuh menjadi pohon yang besar, maka engkau malah bisa menjadi pengayom (yang memberikan teduhan) kepada kawanan hewan-hewan itu.
Tiada gunanya bagimu untuk berargumentasi maupun mempertikaikan tentang nature of Divinity (hal ihwal yang berkaitan dengan aspek Keilahian). Cobalah evaluasi dan alamilah sendiri, maka engkau akan mengetahui kebenaran-Nya. Engkau tidak usah membuat pernyataan apapun selama engkau masih belum yakin; ambillah sikap berdiam -diri selama engkau masih dalam tahap evaluasi. Sebelum mencoba untuk memahami misteri tentang Divinity, engkau perlu memastikan bahwa engkau sudah membersihkan kejahatan yang ada di dalam dirimu terlebih dahulu. Dan ketika keyakinanmu mulai tumbuh, maka engkau perlu menjaganya dengan disiplin dan pengendalian diri, agar tunas-tunas yang masih muda bisa terlindungi dari kawanan hewan (yaitu mereka yang sinis dan tidak percaya). Kelak ketika keyakinanmu sudah tumbuh menjadi pohon yang besar, maka engkau malah bisa menjadi pengayom (yang memberikan teduhan) kepada kawanan hewan-hewan itu.
-BABA
No comments:
Post a Comment