Just as the Sun can be seen only by its own light, the love of the Divine can be acquired only by Divine Grace and not by trivial spiritual practices. These Sadhanas (spiritual practices) are invariably motivated by selfish objectives. There is an element of selfishness in every service which man undertakes. All his undertakings are tainted by egoism or the acquisitive urge. Only when the Sadhaka's heart is filled with the Divine, will he be able to entertain pure and sacred love.
Sebagaimana matahari hanya bisa terlihat berkat bantuan cahayanya sendiri; maka demikian pula, cinta-kasih Ilahi hanya bisa didapatkan melalui Rahmat Ilahi dan bukan dengan praktek spiritual yang trivial (tidak murni). Sadhana-sadhana seperti itu pada umumnya termotivasi oleh keinginan yang bersifat selfish (mementingkan diri sendiri). Di dalam setiap bentuk pelayanan yang dilakukan oleh manusia pada umumnya banyak kandungan selfishness-nya. Semua perbuatannya ternoda oleh egoisme ataupun keinginan tertentu dengan unsur serakah. Hanya apabila hati para sadhaka diisi dengan Divine, maka barulah ia akan mendapatkan cinta-kasih yang suci dan murni.
Sebagaimana matahari hanya bisa terlihat berkat bantuan cahayanya sendiri; maka demikian pula, cinta-kasih Ilahi hanya bisa didapatkan melalui Rahmat Ilahi dan bukan dengan praktek spiritual yang trivial (tidak murni). Sadhana-sadhana seperti itu pada umumnya termotivasi oleh keinginan yang bersifat selfish (mementingkan diri sendiri). Di dalam setiap bentuk pelayanan yang dilakukan oleh manusia pada umumnya banyak kandungan selfishness-nya. Semua perbuatannya ternoda oleh egoisme ataupun keinginan tertentu dengan unsur serakah. Hanya apabila hati para sadhaka diisi dengan Divine, maka barulah ia akan mendapatkan cinta-kasih yang suci dan murni.
-BABA
No comments:
Post a Comment