Man is an amalgam of body, mind and spirit. The senses of perception and action, which form the components of the body, are busy contacting the objective world. The mind examines, experiences and judges. It decides after discrimination, which word or deed will be beneficial. It attempts to separate the good from the bad, the Punya (virtuous deed) from the Paapa (sinful action), the true from the false, and the permanent from the momentary. The Spirit or the Atma is the unaffected basis. Its quality is Sath (being) but it is ever aware, ever Chith (consciousness). And when the consciousness is pure and unchanging, that state is Ananda (divine bliss). Manusia adalah merupakan perpaduan antara badan jasmani, mind (batin) dan spirit (jiwa). Panca-indera yang merupakan komponen badan jasmani selalu sibuk menjalin kontak dengan dunia luar. Sementara itu, mind (batin) melakukan eksaminasi, mengalami serta menilai. Melalui kemampuan diskriminatifnya, ia menentukan ucapan dan bentuk perbuatan yang membuahkan manfaat. Ia berupaya untuk memilah-milah antara yang baik dan jahat, antara perbuatan bajik dan yang tidak, antara kebenaran dan kebohongan, dan antara yang permanen dari yang temporer. Sedangkan Atma atau Spirit (jiwa) merupakan dasar yang tak pernah mengalami perubahan. Kualitas dasarnya adalah Sath (kebenaran) yang senantiasa sadar, Chith (kesadaran). Ketika kesadaran itu menjadi murni dan abadi, maka keadaan itu disebut Ananda (divine bliss). | |
-BABA |
Sunday, December 28, 2008
Thought for the Day - 29th December 2008 (Monday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment