The primary requisite for man is to realize the divine potency in him that is the source of all the faculties and talents in him. This is true whether one is an atheist, a theist or an agnostic. No one in the world can survive without this energy. It may be called by different names. Names are not important. The energy is one. It is this divine energy which directs mankind on the right path. Men should strive to recognise the presence of the Divine in everything.
Manusia memiliki kewajiban untuk merealisasikan potensi (energi) Divine yang merupakan sumber daya bagi seluruh kemampuan dan talenta yang ada di dalam dirinya masing-masing. Kebenaran ini berlaku baik bagi mereka yang mengklaim dirinya atheist, theistic maupun golongan agnostic (yang skeptis terhadap eksistensi Tuhan). Tak ada seorangpun di dunia ini yang bisa selamat/eksis tanpa adanya energi tersebut. Walaupun ia (energi) bisa disebut dengan berbagai macam nama, namun semua nama-nama tersebut tidaklah penting. Divine Energy bersifat Maha Esa, ia merupakan energi Ilahiah yang mengarahkan manusia untuk berjalan di atas jalan yang benar. Yang penting untuk engkau lakukan adalah berupaya untuk menyadari eksistensi Tuhan di dalam segala-galanya. |
-BABA |
Monday, December 8, 2008
Thoughts for the Day - 9th December 2008 (Tuesday)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment