If you follow truth right from this very day, you will certainly become an ideal to the entire country. What is truth? God's word is truth. Hence, when you speak and act with the feeling Sarva Karma Bhagavad Preetyartham (perform all actions to please God), everything you say or do will manifest as truth. Every thought and feeling emanating from you is a reflection of your inner truth. Unfortunately it gets converted into falsehood by improper use of the tongue. The tongue is one of the five senses. The senses are the cause of changes in us. They are responsible for the sin or the merit that we earn. Himsa (Violence) is not just limited to harming or hurting others-in fact acting contrary to one's words is also Himsa. Remember this always: Verily, there can be no greater Ahimsa (Non-violence) than using our tongue in a sacred manner.
Jika engkau mengikuti jalan kebenaran dari hari ini, engkau pasti akan menjadi teladan bagi seluruh negeri. Apakah kebenaran itu? Sabda Tuhan adalah kebenaran. Oleh karena itu, ketika engkau berbicara dan bertindak dengan perasaan Sarva Karma Bhagavad Preetyartham (melakukan semua tindakan untuk menyenangkan Tuhan), segala sesuatu yang engkau katakan atau lakukan akan menunjukkan kebenaran. Setiap pikiran dan perasaan yang berasal darimu adalah refleksi dari kebenaran batinmu. Sayangnya hal itu bisa diubah ke dalam kepalsuan dengan penggunaan lidah yang tidak tepat. Lidah adalah salah satu dari panca indera. Indera merupakan penyebab dari perubahan dalam diri kita. Indera-lah yang bertanggung jawab atas dosa atau pahala yang kita peroleh. Himsa (Kekerasan) tidak hanya terbatas pada merugikan atau menyakiti orang lain-bahkan bertindak yang bertentangan dengan kata-kata seseorang juga disebut Himsa. Ingatlah ini selalu: Sesungguhnya, tidak ada Ahimsa (tanpa-kekerasan) yang lebih besar daripada menggunakan lidah kita dengan cara yang suci.
-BABA
No comments:
Post a Comment