Karma (action), really speaking, is the practice of Dharma (right conduct). The Upanishads (scriptures) give us guidance on what has to be done and what should be avoided on the spiritual journey. Dharmo Rakshati Rakshitah: Dharma protects those who protect it, say the scriptures. If people come forward to foster the sources of Dharma, that good act, by itself, will help foster those who practice it. The scriptures direct us to revere the mother, father, preceptor and guest as God and also, warn us that Truth and Right Conduct should never be neglected. So, there are both positive and negative instructions—follow these counsels, not others. Whatever conduces to your progress in goodness, accept them; avoid other counsels—thus instruct the scriptures.
Karma (tindakan), sesungguhnya merupakan praktek Dharma (kebajikan). Upanishad (kitab suci) memberikan kita petunjuk tentang apa yang harus dilakukan dan apa yang harus dihindari pada suatu perjalanan spiritual. Dalam kitab suci disampaikan, “Dharmo Rakshati Rakshitah”: Dharma melindungi mereka yang melindungi Dharma. Jika orang-orang berhasrat untuk mengembangkan sumber Dharma, bertindak yag baik, dengan sendirinya, akan membantu mendorong orang-orang lainnya untuk melakukan hal tersebut. Kitab-kitab suci mengarahkan kita untuk menghormati ibu, ayah, guru, dan tamu sebagai Tuhan dan juga mengingatkan kita bahwa Kebenaran dan Kebajikan tidak boleh diabaikan. Jadi, ini adalah petunjuk positif dan negatif - ikuti petunjuk ini, bukan yang lainnya. Apapun yang dapat membawamu untuk kemajuan dalam kebaikan, terimalah; hindari nasihat-nasihat lainnya – ini merupakan instruksi dari kitab-kitab suci.
-BABA
No comments:
Post a Comment