‘Holy days’ have now become ‘holidays’ when you make merry, eat your fill, go out on picnics and hikes, and generally indulge in sensual pleasures. These typically end in dejection, disease and discord. Sacred places have a subtle and powerful influence on human beings. Attach yourself to the Highest, call it by any name and conceive it in any form. But remember, without dharma (righteousness) you cannot attain it. If you yield to alpabuddhi (inferior thoughts), you will be losing the akhanda-thathwa (principle of the Universal). Don't be led away into the bylanes; keep to the highway.
Hari suci 'holy days' kini telah menjadi hari libur 'holidays’; dimana hari ini engkau bersuka-ria, makan sampai kenyang, piknik, dan umumnya menikmati kesenangan sensual. Kegiatan seperti ini biasanya berakhir dengan kekesalan, penyakit, dan perpecahan. Tempat-tempat suci memiliki pengaruh yang kuat pada manusia. Dekatkan diri-mu pada Yang Kuasa, chantingkanlah nama-Nya dan bayangkanlah wujud-Nya. Tetapi ingatlah, tanpa dharma (kebajikan) engkau tidak akan bisa mencapai hal itu. Jika engkau mengalah pada alpabuddhi (pikiran yang sempit), engkau akan kehilangan akhanda-thathwa (prinsip Universal). Janganlah terpaku pada jalan yang sempit; menuju-lah jalan raya.
-BABA
Monday, April 23, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment