The body is but an instrument for a high purpose - the realization of the Divine splendour that fills the Universe, of which you are a fraction. Use all the talents of your senses, intelligence, and memory for this goal. Transform yourself and sublimate your desires. Let higher and nobler purposes always overrule the lower ones. Like the donkey that carries sandalwood without knowing anything more than its weight, you too carry the burden of the worldly worries, without being aware of the fragrance that you can get from the very burden on your back. The senses will drag you away from the higher purpose, but keep them under strict control by rigorous training. Without mastery over the senses, all elaborate ritual worships, hours of intense meditation and vows that you observe will yield no fruit.
Badan jasmani ini tidak lain adalah sebuah instrumen untuk tujuan yang lebih tinggi - menyadari kemuliaan Tuhan yang mengisi alam semesta, yang mana engkau adalah percikan Tuhan. Gunakanlah semua indera, kecerdasan, dan memori-mu untuk tujuan ini. Engkau hendaknya mengubah dirimu dan memurnikan keinginanmu. Marilah kita menuju tujuan yang lebih tinggi dan lebih mulia serta selalu menolak yang lebih rendah. Diibaratkan seperti keledai yang membawa cendana tanpa mengetahui ada sesuatu yang lebih (keharuman cendana), tidak sekedar berat beban yang dipikulnya. Engkau juga membawa beban kekhawatiran duniawi, tanpa menyadari keindahan/kemuliaan yang bisa engkau dapatkan dari beban yang sarat di punggungmu. Indera akan menyeretmu jauh dari tujuan yang lebih tinggi, meskipun demikian, indera bisa tetap berada di bawah kontrol dengan praktik yang keras. Tanpa menguasai indera, semua ritual pemujaan, berjam-jam meditasi yang hebat, dan nazar yang engkau jalankan, tidak akan menghasilkan buah.
-BABA
Wednesday, April 25, 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment