The world is a mixture of good and bad, of right and wrong, joy and sorrow, victory and defeat. In a world replete with such opposites, you must constantly make the choice between what is right and proper, and what is wrong and undesirable. You must not let yourself be guided by the mind. You must follow the directions of the intelligence. As long as you follow the mind, you cannot attain the Divine. Youth often tend to go by the inclinations of the mind, neglecting their intelligence and consequently are subject to agitations and frustrations. Discrimination is a big help to avoid such situations. Ask yourself “I am a human being; how must I conduct myself in this situation such as to win the respect and regard of others?” and act in accordance. You will certainly find the right answers on what you should do and where you should go. Humility and discrimination are the indexes of an educated person.
Dunia merupakan perpaduan baik dan buruk, benar dan salah, suka dan duka, kemenangan dan kekalahan. Dalam dunia yang penuh dengan pertentangan seperti itu, engkau secara terus-menerus harus membuat pilihan antara apa yang benar dan tepat, dan apa yang salah dan tidak diinginkan. Engkau seharusnya tidak membiarkan dirimu dibimbing oleh pikiran. Engkau harus mengikuti petunjuk dari akal budimu. Selama engkau mengikuti pikiran, engkau tidak dapat mencapai Ilahi. Para pemuda cenderung untuk mengikuti keinginan pikiran, mengabaikan akal budi mereka dan akibatnya tunduk pada agitasi dan frustrasi. Diskriminasi merupakan bantuan besar untuk menghindari situasi seperti itu. Tanyalah pada dirimu sendiri "Saya seorang manusia; bagaimana saya harus memperlakukan diri saya dalam situasi seperti ini untuk mendapatkan rasa hormat dan penghargaan orang lain?" dan bertindak yang sesuai. Engkau pasti akan menemukan jawaban yang tepat tentang apa yang harus engkau lakukan dan kemana engkau harus pergi. Kerendahan hati dan diskriminasi adalah indeks/pengenal dari orang yang berpendidikan (My Dear Students, Vol 2, Ch 10, Jan 16, 1988)
-BABA
No comments:
Post a Comment