Friday, May 2, 2014

Thought for the Day - 2nd May 2014 (Friday)


To cultivate a piece of land, the farmer works really long and hard. First, he has to soften the entire piece of land. He must then plough it, sow the seeds and water it regularly. After that, the crop has to grow to a certain stage, and to aid that, he needs to use fertilizers and remove the weeds at regular intervals. Only after all this, will he be able to bring home the food grains. That is exactly what we have to do with our hearts too. The heart is like a piece of land to be cultivated, and we must cultivate it with utmost care and concern. It must be watered with the water of love. Using the plough of enquiry, you must plough it and sow the seed of the Name of God, and then guard it very vigilantly using the fence of caution and care. You must protect it with egolessness, then you will receive the fruit of love.

Untuk mengolah sebidang tanah, petani bekerja sangat panjang dan keras. Pertama, ia harus melunakkan seluruh bagian tanah. Lalu ia harus membajak tanah tersebut, menabur benih, dan mengairi secara teratur. Setelah itu, tanaman harus tumbuh dalam tahapan tertentu, dan untuk membuat tanaman tersebut dapat tumbuh, ia perlu menggunakan pupuk dan membersihkan rumput liar secara berkala. Hanya setelah semua itu dilakukan, petani akan bisa membawa pulang hasil panen. Itulah yang seharusnya juga kita lakukan dengan hati kita. Hati dapat diibaratkan seperti sebidang tanah yang akan dibudidayakan, dan kita harus mengolahnya dengan hati-hati dan penuh perhatian. Hati harus disiram dengan air cinta-kasih. Menggunakan bajak penyelidikan, engkau harus membajak dan menabur benih Nama Tuhan, dan kemudian menjaganya penuh waspada menggunakan pagar hati-hati dan perawatan. Engkau harus melindunginya dengan tanpa mementingkan diri sendiri, maka engkau akan menerima buah cinta-kasih. (My Dear Students, Vol 2, Ch 9, Feb 24, 2005.)
-BABA

No comments: