Look with an equal mind on good fortune and misfortune, on happiness and sorrow, loss and gain. These are products of nature like heat and cold, summer and winter. They have their purposes to serve. Similarly the ups and downs of life have lessons to teach us. In fact, without reverses in life, we shall not be able to experience Divinity. Without darkness, we cannot value light. Without experiencing difficulties, we will not enjoy benefits. It is the lack of peace of mind which compels us to seek the means to realise enduring peace. The Upanishads have declared that through renunciation alone is immortality to be attained. You should learn to practise renunciation so that you may discover the secret of enduring peace and bliss.
Pandanglah dengan pikiran yang seimbang pada keberuntungan yang baik dan ketidakberuntungan, pada kebahagiaan dan penderitaan, kerugian dan keuntungan. Ini adalah produk dari alam seperti panas dan dingin, musim panas dan musim dingin. Semuanya itu memiliki tujuannya untuk melayani. Sama halnya pasang surutnya kehidupan memiliki hikmah untuk diajarkan pada kita. Sejatinya, tanpa pasang surut dalam kehidupan, kita tidak akan mampu mengalami keilahian. Tanpa adanya gelap, kita tidak bisa menghargai cahaya. Tanpa mengalami kesulitan, kita tidak akan menikmati keuntungan. Adalah karena kurangnya kedamaian dalam pikiran yang mendorong kita untuk mencari sarana untuk menyadari kedamaian yang kekal. Upanishad telah menyatakan bahwa melalui tanpa kemelekatan saja maka keabadaian dapat dicapai. Engkau harus belajar untuk mempraktikkan tanpa kemelekatan sehingga engkau menemukan rahasia dari kedamaian dan kebahagiaan yang kekal. (Divine Discourse, Apr 6, 1983)
-BABA
No comments:
Post a Comment