The nature of mind is pure. Sensory impressions colour and soil it with likes and dislikes. The mind of the animal is unaffected by the many attachments and attractions, aversions and dislikes that hamper and haunt the human mind. The latent impressions (vasanas) warp the mind that is already bent by blows and buffetings suffered, birth after birth. There is no use laying all the blame on the mind. It is a mere watchman. Impress upon the watchman that the Lord is your master, then it will obey not only the Lord who is your master but even the Lord’s friends and companions. Join satsang and see whether the mind continues to be stubborn. It will not disobey you then. It is all about training; if the watchman comes to know that you are unrelated to the Lord, he will disobey you and take to his own misadventures! If you are on the Lord’s side, the watchman becomes your aide!
Sifat alami dari pikiran adalah murni. Pengaruh dari indera mewarnai dan menjadikannya kotor dengan sifat suka dan tidak suka. Pikiran binatang tidak terpengaruh dengan banyaknya keterikatan dan daya tarik, serta ketidaksukaan yang menghalangi serta menghantui pikiran manusia. Pengaruh yang terpendam (vasanas) menyesatkan pikiran yang sudah bengkok dan menderita pukulan dari kelahiran ke kelahiran. Tidak ada gunanya menyalahkan semuanya pada pikiran. Pikiran hanyalah sebagai penjaga. Ingatkan pada penjaga bahwa Tuhan adalah junjunganmu, kemudian pikiran tidak hanya mematuhi Tuhan yang menjadi junjunganmu namun bahkan juga teman serta sahabat Tuhan. Bergabunglah dalam satsang dan lihatlah apakah pikiran terus untuk membandel. Pikiran kemudian tidak akan tidak mematuhimu. Ini semuanya hanyalah tentang latihan; jika penjaga datang dan mengetahui bahwa engkau tidak ada pertalian dengan Tuhan, maka pikiran akan tidak mematuhimu dan mengambil keuntungan bagi dirinya! Jika engkau ada di sisi Tuhan, maka penjaga itu akan menjadi pembantumu! (Divine Discourse, Oct 24, 1961)
-BABA
No comments:
Post a Comment