'Shiva' means auspiciousness. ‘Night’ (ratri) signifies darkness. Shivaratri describes an auspiciousness which is inherent in darkness. It refers to wisdom that exists in the midst of ignorance. Ignorance and wisdom are not two different things; they are the opposite polarities of the same underlying principle. The stage that transcends both wisdom and ignorance is called Paratatwa, where birth and death do not occur! Thus Shivaratri reminds you of the fact that the same Divinity within you is present everywhere. Some people believe Shiva lives in Kailasa. Where is Kailasa? Kailasa is your own joy and bliss. If you cultivate pure joy and delight in your mind, your heart will become Kailasa, the abode of Lord Shiva! How can you experience pure bliss? Bliss results when you cultivate purity, steadiness and holiness. Then your heart itself will become Kailasa, filled with peace and bliss. Lord Shiva will then reside in the sanctum sanctorum of your heart, within the temple of your body.
'Shiva' berarti suci. ‘Malam’ (ratri) melambangkan kegelapan. Shivaratri menjelaskan sebuah kesucian yang tidak bisa dipisahkan dalam kegelapan. Ini mengacu pada kebijaksanaan yang ada diantara kebodohan. Kebodohan dan kebijaksanaan bukanlah dua hal yang berbeda; keduanya adalah dua kutub yang berlainan dari prinsip sama yang mendasari. Tahapan dimana melampaui keduanya baik itu kebodohan dan kebijaksanaan disebut dengan Paratatwa, dimana kelahiran dan kematian tidak terjadi! Jadi Shivaratri mengingatkanmu kenyataan bahwa keilahian yang sama ada di dalam dirimu juga ada dimana-mana. Beberapa orang percaya Shiva tinggal di Kailasa. Dimana Kailasa itu? Kailasa adalah suka cita dan kebahagiaanmu sendiri. Jika engkau meningkatkan suka cita dan kegembiraan yang murni di dalam pikiranmu, hatimu akan menjadi Kailasa, kediaman dari Dewa Shiva! Bagaimana engkau dapat mengalami kebahagiaan yang suci? Kebahagiaan terjadi ketika engkau meningkatkan kesucian, keteguhan dan kemurnian. Kemudian hatimu sendiri akan menjadi Kailasa, diliputi dengan kedamaian dan kebahagiaan. Dewa Shiva kemudian akan bersemayam dalam hatimu yang paling suci, di dalam kuil tubuhmu. (Divine Discourse, Feb 17, 1985)
-BABA
No comments:
Post a Comment