The mind spins a cocoon for the individual soul to be imprisoned in. Karma, which is the activity of ignorance (maya), encloses the individual in its grip. It is the husk that makes the paddy seed grow and yield more paddy plants and more grains of paddy. Remove the husk, and there is no more sprouting! The husk (karma) makes the individual soul sprout and undergo the pleasure and pain produced by the impressions unconsciously left on the mind by past good or bad actions (vasanas) and perform purificatory rites and sacred ceremonies. Hence, you reward and punish yourself as the result of your own activities! You are born now because you wished to come here; you gravitate to the level to which your deeds drag or lift you! You make your own future by your thoughts, desires and deeds.
Pikiran memutar sebuah kepompong jiwa individu untuk dipenjarakan. Karma, yang mana merupakan tindakan dari kedunguan (maya), membungkus individu dalam cengkeramannya. Adalah kulit yang membuat benih padi dapat tumbuh dan menghasilkan lebih banyak tanaman padi dan lebih banyak bulir padi. Membuang kulitnya maka tidak akan ada lagi pertumbuhan! Sekam (karma) membuat jiwa individu bertumbuh dan mengalami kesenangan dan penderitaan yang dihasilkan oleh kesan yang secara tidak sadar tertinggal dalam pikiran oleh perbuatan baik dan buruk di masa lalu (vasanas) dan melakukan upacara penyucian dan upacara suci. Karena itu, engkau memuji dan menyalahkan dirimu sendiri sebagai hasil dari perbuatanmu sendiri! Engkau lahir sekarang karena engkau berharap untuk datang ke sini; engkau tertarik ke tingkat dimana perbuatanmu menyeretmu atau mengangkatmu! Engkau menentukan masa depanmu sendiri dengan pikiran, keinginan, dan perbuatanmu sendiri. (Divine Discourse, Jul 17, 1962)
-BABA