If you tell your son, when you are actually at home, to reply on the phone saying ‘father is not at home’, you are sowing a poisonous seed, which will become a huge tree. Parents set bad examples uttering falsehood, scandalising others, gambling, drinking, behaving violently, inflicting injury, becoming addicted to night-clubs, movies and drinking parties, and quarrelling at home after arriving home past midnight. How can children, used to such low sights and sounds, learn to become bright, fresh fragrant flowers of the Sanatana Garden of India? Many such parents do not allow their children to join the Bal Vikas Classes, or to attend bhajans and satsangs. They say that religion and God are only for idlers or old senile people, and that the path will lead them on to sanyas (mendicancy), which is a calamity to be avoided! They reverse the very values of life. Parents must correct themselves before they try to correct their children.
Jika engkau mengatakan pada putramu, ketika engkau benar-benar ada di dalam rumah saat menjawab telpon dengan berkata ‘ayah tidak ada di rumah’, engkau sedang menabur benih beracun, yang nantinya akan tumbuh menjadi sebuah pohon yang sangat besar. Orang tua memberikan teladan yang buruk dengan mengucapkan kebohongan, keburukan orang lain, berjudi, mabuk-mabukkan, bersikap kasar, menyakiti, kecanduan klub malam, nonton film, dan pesta pora serta bertengkar di rumah setelah pulang lewat tengah malam. Bagaimana anak-anak yang biasanya menyaksikan pandangan dan suara yang buruk, belajar untuk menjadi cemerlang, bunga-bunga yang segar dan mewangi di kebun Sanatana India? Banyak orang tua yang seperti itu yang tidak mengizinkan anak-anak mereka bergabung dalam kelas Bal Vikas, atau menghadiri bhajan dan satsang. Mereka berkata bahwa agama dan Tuhan hanya untuk mereka yang malas atau orang tua yang pikun, dan jalan itu akan menuntun mereka pada sanyas (pengemis), yang merupakan sebuah bencana yang harus dihindari! Orang tua yang seperti itu membalikkan nilai-nilai yang penting dari kehidupan. Orang tua harus memperbaiki diri mereka terlebih dahulu sebelum mencoba untuk memperbaiki anak-anak mereka. (Divine Discourse, Jan 6, 1975)
-BABA
No comments:
Post a Comment